Pasir putih dan debur ombak. Gamelan Bali mengalun. Kain poleng hitam-putih menyalut tiang-tiang kayu. Hiasan janur ditiup angin menjuntai-juntai. Di dapur, Kadek sibuk memasak ayam betutu. Tetapi, lho, kok ada tongkang batubara melintas?
Tunggu dulu! Suasana yang sangat m-Bali ini ternyata bukan di Pulau Dewata, melainkan di sepenggal pantai timur Balikpapan, Kalimantan Timur. Rumah makan ini dengan sukses me-replikasi Bali di tanah jauh.
Pantai Kemala memang telah lama jadi tujuan wisata warga Balikpapan. Pantainya bersih. Di pantai ini bisa disewa jetski, banana boat, dan berbagai atraksi pantai lainnya. Pada akhir pekan, pantai ini menjadi kian ramai karena banyaknya warga yang melepas penat dan stress di sini.
Tentu saja mereka tidak skadar makan angin. Di Pantai Kemala ini ada satu bangunan panjang yang mewadahi berbagai fasilitas makan. Berbagai jenis makanan ditawarkan oleh masing-masing rumah makan di situ. Ada makanan Arab, Manado, Tionghoa, juga kedai kopi dan kafe untuk sekadar kongkow. Paling ujung dan paling luas ditempati oleh Dapoer Jimbaran.
Jimbaran menawarkan berbagai seafood untuk diolah secara Bali - mirip seperti yang umumnya ditawarkan di sepanjang Pantai Jimbaran yang asli di Bali sana. Sebagai catatan saja, yang di Jimbaran ini pun mirip gaya rumah makan seafood di Makassar, Thailand, dan tempat-tempat lain - yaitu gaya fresh seafood market. Pengunjung datang memilih ikan segar, lalu memilih jenis masakan untuk "menyelesaikan" protein yang dipilih.
Siang itu saya memilih kakap merah bakar (600 gram, Rp 75 ribu), kepiting soka (500 gram, Rp 62 ribu), dan tumis kangkung.
Ikan kakap merah yang segar dibakar polos. Setelah mencapai setengah matang, dibalur dengan bumbu dan rempah khas Bali (base genep). Ini memang khas cara Bali yang sangat beda dengan cara orang Makassar "menyelesaikan" ikan di atas bara api. Karena itu, hasilnya pun pasti beda. Atas dasar ini, penilaian kita terhadap ikan bakar/panggang pun harus adil. Harus apple to apple. Cara membakar ikan para pedagang di Muara Karang pun beda lagi, dengan hasil akhir yang berbeda pula.
Ikan bakar Bali menghasilkan finish yang agak gosong karena karamelisasi bumbu-bumbunya. Moist-ness daging ikannya tidak lagi alami karena sudah ter-infiltrasi bumbunya yang medok. Beberapa kali saya makan ikan bakar di Bali dengan teman-teman Jakarta, kebanyakan komentar mereka sama: "Kok nggak pake kecap manis, ya?" Seolah-olah ikan bakar wajib dibumbui dengan kecap manis.
Inilah yang sebetulnya telah saya sampaikan sebagai caveat di atas. Sebelum menilai, ketahui dulu keunikannya. Bagi saya, kakap bakar olahan Kadek di dapur Jimbaran ini bernilai 8. Kepiting soka gorengnya bernilai 9. Hanya digoreng tepung dengan bumbu minimalis, kepiting soka goreng Jimbaran merupakan sajian yang harus diuji bila Anda sempat singgah ke sini.
Di Kalimantan Timur, biasanya kepiting yang berukuran besar - termasuk kepiting soka ukuran besar - didatangkan dari Tarakan. Di Jimbaran ini kepiting sokanya terasa sangat fresh, bersih, gurih, serta menyisakan clean palate di rongga mulut. Tidak ada sisa minyak atau rasa amis. (Bondan Winarno)
Dapoer Jimbaran
Jl. Jenderal Sudirman
Pantai Kemala
Balikpapan
0542 440808, 419111
Resep Masakan Terpilih, Food Articles dan Wisata Kuliner
Rabu, 23 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Categories
Apel
(1)
Blewah
(1)
Brokoli
(1)
Buah
(2)
Cup Cake
(2)
Desert
(2)
Keju
(1)
Kenari
(1)
Kesehatan
(3)
Lumpia
(2)
Mangga
(1)
Minuman
(3)
Minuman Buah
(4)
Pisang
(4)
Puding
(1)
Rempeyek
(1)
Resep Camilan
(3)
Resep Cumi
(2)
Resep Daging
(2)
Resep Es
(4)
Resep Iga
(1)
Resep Kambing
(1)
Resep Kue
(10)
Resep Kue Tradisional
(1)
Resep Masakan
(15)
Resep Masakan Eropa
(2)
Resep Minuman
(4)
Resep Pie
(1)
Resep Puding
(1)
Resep Sayur
(2)
Resep Sea Food
(1)
Resep Seafood
(1)
Resep Semur
(1)
Resep Sup
(1)
Resep Tahu
(2)
Resep Telur
(1)
Resep Ubi
(1)
Sayur
(1)
Singkong
(3)
Spaghetti
(2)
Susu
(1)
Susu Cokelat
(1)
Tempe
(1)
Timun Suri
(1)
Tips Kuliner
(8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar